Artikle ini mencoba
membahas perbedaan mendasar yang dimiliki antara mesin diesel dan mesin
otto (bensin). Mesin diesel bekerja
dengan cara menekan udara yang berada dalam ruang bakar setinggi
mungkin. Selain tekanan tinggi, proses ini juga akan menaikkan
temperatur dari udara ini. Karena, pada fasa gas, jika tekanan
dinaikkan, maka juga akan diikuti dengan kenaikan temperatur. Kemudian
bahan bakar baru dimasukkan ke dalam udara bertekanan dan bertemperatur
tinggi tersebut dalam bentuk kabut (mist). Alhasil ledakan dengan daya besar sehingga akan mendorong piston untuk menggerakkan cam shaft.
Jadi, pada mesin diesel ini tidak ada yang namanya karburator maupun
busi seperti di mesin otto (bensin). Karena kita sama-sama tahu bahwa
karburator berfungsi untuk mencampur bahan bakar dengan udara dan busi
untuk menimbulkan percikan api. Sementara Nah disinilah inti perbedaan
mesin otto (bensin) dan mesin diesel ini.
Untuk
langkah-langkah yang ada (langkah isap, langkah buang, langkah kompresi
dan langkah kerja), mesin otto (bensin) dan diesel memiliki langkah yang
sama pula.
Lalu apa
pengaruh dari perbedaan cara kerja terhadap hasil yang didapat? Mari
kita sedikit berlogika dengan perbedaan proses diantara keduanya.
1. Daya
Dalam
satu siklus, mesin diesel akan menghasilkan daya yang lebih besar
dibandingkan dengan mesin otto (bensin). Hal ini dapat dijelaskan
melalui ilustrasi diagram tekanan-volume mesin diesel dan mesin otto
sebagai berikut :
Luas
dari grafik merupakan kerja netto yang dihasilkan system, maka dari
grafik dapat dilihat bahwa secara teoretik daya yang dihasilkan dalam
satu siklus mesin diesel lebih besar dibandingkan mesin otto.
2. Efisiensi
Konsep
yang digunakan adalah pembakaran miskin bahan bakar. Solar diijensikan
dalam ruang bakar yang sudah bertekanan tinggi. Perbandingan massa
antara solar dengan bensin pun sampai 1:60. Dengan pembakaran yang
miskin tersebut maka kemungkinan terbakarnya solar secara sempurna dalam
ruang bakar akan semakin besar.
Ditambah
lagi, torsi maksimum mesin diesel didapat di putaran rendah sedangkan
mesin bensin di putaran tinggi. Semakin rendah putaran mesin akan
menyebabkan semain sedikit konsumsi bahan bakar.
3. Aselerasi dan Putaran Tinggi
Cara
kita menaikkan putaran dan aselerasi pada mesin dengan cara menginjak
lebih pedal gas. Itu artinya kita akan memasukkan solar lebih banyak
pada mesin diesel dan campuran bensi dan udara lebih banyak pada mesin
bensin.
Karena
pertemuan solar dengan udara pada mesin diesel hanya terjadi pada waktu
yang singkat, semakin banyak bahan bakar yang masuk akan menyebabkan
semakin banyaknya solar yang tidak terbakar . itulah yang menyebabkan
efisiensi nya turun. Hal ini berbeda dengan mesin otto (bensin) yang
sudah mempertemukan bensin dan udara di dalam karburator.
Sehingga kesimpulannya, mesin otto (bensin) lebih baik dalam hal aselerasi dan putaran tinggi.
4. Getaran dan Kebisingan
Karena
perbandingan kompresi pada mesin diesel sangat tinggi, selain
menyebabkan daya yang lebih besar, getaran dan kebisingan hasil
pembakaran juga lebih besar dibandingkan dengan mesin bensin.
5. Polusi
Di
mesin diesel, emisi pembakarannya berupa HC, NOx, SOx, CO2, partikulat
dan jelaga. Di mesin otto (bensin), emisi pembakarannya berkisar antara
NOx, CO2, CO dan HC. Karena memiliki nilai efisiensi lebih tinggi, pada
mesin diesel terdapat NOx lebih banyak dibandingkan dengan mesin otto
(bensin), namun CO2 dan HC nya akan lebih sedikit. Dari segi ini, mesin
otto (bensin) memberikan hasil emisi yang lebih baik ketimbang mesin
diesel. Itulah perbedaan antara mesin diesel dan mesin otto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar